ICE CASTLE
Starring :
Taylor Firth : Alexis 'Lexie' Winston
Rob Mayes : Nick Petterson
Henry Czerny : Markus Winston
Michelle Kwan : Choach
Film ini merupakan remake dari Film berjudul sama, yg diproduksi tahun 1978. The Castle bercerita tentang seorang gadis bernama Lexie yang berasal dari Iowa, yang bercita-cita jadi skater ternama. Than, dia pergi ke Boston untuk meraih mimpi-mimpinya tersebut. Meninggalkan kampung halamannya, ayahnya, juga kekasihnya yang merupakan temannya sejak kecil, Nick. Nick sendiri adalah pemain hoki handal dikotanya.
Sampai ketika karirnya mulai menanjak dan dia mulai dikenal oleh publik. Perubahan pun terjadi pada hidup Lexie. Dari remaja biasa menjadi ratu scating di Boston. Namun itu bertolak belakang dengan hubungannya dan Nick. Nick yang merasa jenuh ketika harus LDR dengan Lexie, Lexie yang berusaha mati matian untuk menghubungi Nick ditengah kesibukan mereka, sampai diapun harus kehilangan Nick yang udah nggak tahan lagi menghadapi perubahan drastis pada hidup Lexie. Absolutely mereka pisah dengan keadaan sama-sama sayang.
Masalah pun juga bertambah ketika semakin lama Lexie semakin menyadari hidupnya berbeda drastis dari ketika dia masih di Iowa. Seakan frustasi oleh rutinitas nya sebagai atlet plus seleb, juga kesepian karena ditinggalin Sang pacar. Sampe pada suatu jamuan makan , dia mengalami kecelakaan karena bermain skating dipekarangan siempunya rumah. Kejadian ini tentunya bikin shock pelatih sekaligus tamu-tamu yang lain. Dan ketika dibawa ke Rumah Sakit, Lexie divonis buta.
Hidup Lexie seakan hancur begitu saja. Skater, buta ? Karirnya pun mandek, kejuaraan nasional didepan mata pun dia tinggalkan. Dia memilih pulang kampung ke Iowa, dengan merahasiakan kebutaannya dari publik. Di Iowa pun, sang Ayah nyaris putus asa dengan keadaan Lexie yang semakin hari seperti mayat hidup. Nggak pernah turun dari kasur, hanya mendengarkan musik.. Sampai suatu siang ayahnya yang super duper muntab bin putus asa itu menarik (bukan menarik sih, nyeret, mendorong) Lexie untuk turun dari tempat tidur, lalu membawanya ke Danau deket rumah mereka. Markus (Ayah Lexie) hanya ingin putrinya melanjutkan hidup, apapun keadaannya. Tapi Lexie jelas nggak semudah itu bangkit dan mau mencoba lagi. Sampai dateng si Nick, mantannya Lexie untuk bantu dia. Nick mengajarkan Lexie bagaimana menggunakan hatinya sebagai pengganti mata untuk melhat luasnya lapangan skate. Menggunakan ingatannya untuk berlatih gerakan-gerakan skate yang ia kuasai dulu, membantu Lexie memeluk mimpinya yang sempat terenggut oleh kebutaan. Singkat kata, romantislah si Nick ini..
Sampai ketika Nick bilang ke Markus untuk membiarkan Lexie ikut kejurnas. Untuk kembali eksis di Pertandingan Skate, ditengah keadaannya yang buta bener-bener impossible rasanya. Tapi berkat dukungan keluarga dan Nick, Lexie berani untuk maju. Akhirnya, Lexie pun muncul ke publik setelah berbulan bulan menghilang tanpa jejak. Dan tanpa orang-orang tahu kalau dia buta, Lexie berhasil menampilkan performa yang waww, persis sama sebelum dia buta. Publik pun menyambutnya, memberikan Laxie standing applauese, untuk kembalinya Sang Bintang.
Well, Lexie memang salah satu contoh dari banyak orang yang bangkit dari keterpurukannya. Putus asa memang bener-bener jadi pelarian yang membuat kita nyaman. Tapi usaha dan kerja keras lah yang membuat diri kita lebih berharga. Tidak semua orang bisa bangkit seperti dia. Prosesnya pun tidaklah mudah seperti membuat mi instan, berkali kali jatuh, berkali kali pula bangkit. Dan pasti akan selalu ada imbalan disetiap usaha keras yang ikhlas.
Anyway, ane bener-bener salut nih sama Nick. *Hiks* Bener-bener deh, ditengah kondisi Lexie yang terpuruk, walaupun mereka nggak saling komunikasi, tapi dia bener-bener tekun bantu Lexie untuk kembali "Hidup". Nick Petterson, sang pemain Hoki yang meninggalkan karirnya demi Lexie, dan Kembali juga karena Lexie.
Film ini, salah satu dari sekian film inspiratif yang mengajarkan kita untuk nggak pernah putus asa dalam meraih mimpi kita. Hey, Lexie yang buta aja bisa jadi Skeater, kenapa kita nggak nyoba? Rintangan hanyalah rintangan. Tapi mimpi itu mutlak keberadaannya. Harus dicapai, jangan dilepas, dan jangan dipendam. Semangat kawan !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar