Minggu, 09 September 2012

Filosofi Orang Bodoh dan Pintar

Alkisah, pendiri pondol pesantren Gontor pernah memberikan wejangan untuk para santrinya melalui 2 buah golok. Golok pertama, adalah golok yang tajam, liat, dan mengkilap. Sedangkan golok yang kedua adalah golok lawas, tumpul, dan sudah karatan. Pak Kyai menebaskan golok pertama yang tajam tersebut ke sebuah batang pohon. Karena gerakannya yang santai tanpa kekuatan, pohon tersebut tak bergeming oleh sabitan golok tajam tersebut.

Lalu kyai meletakkan golok pertama dan mengambil golok kedua yang sudah tumpul dan karatan.
Ketika mengayunkan golok kedua, Beliau terlihat sungguh sungguh dalam menebaskan golok itu kearah batang pohon. Ditebasnya satu kali, gagal, karena golok yang sudah tumpul. Tapi beliau tidak menyerah, ditebaskannya lagi golok itu kearah pohon, berkali kali sampai akhirnya Batang pohon tersebut patah oleh tebasan golok yang karatan. 

Cerita tentang Sang Kyai dengan kedua golok tersebut diibaratkan pada refleksi antara orang bodoh dan pintar. Orang pintar, seperti golok yang tajam dan liat tadi, walaupun memiliki potensi tapi hanya malas malasan, ketika mencapai sesuatu pastilah dia akan gagal. Tetapi orang bodoh, seperti golok yang karatan tadi, walaupun kemampuannya minim, ketika dia berusaha berkali kali dan tidak pantang menyerah, usahanya pasti akan berhasil.

Apalagi, orang pintar dan mau berusaha. Ibarat golok tajam yang ditebaskan dengan usaha yang kuat. Sekali tebas, pastilah batang pohon langsung terbelah.

Kata kata tentang "Yang membedakan orang bukanlah pintar atau tidaknya. Tetapi mau berusaha atau tidak" tentu sudah sering sekali kita dengar. Klise sampai bosan hingga terdengar biasa. Tetapi sesungguhnya, bagi orang-orang yang mau berusaha, kalimat tersebut merupakan suntikan energi, motivasi, serta kepercayaan yang membuahkan semangat. Bagi orang orang seperti mereka, pintar, kaya, jenius, hanyalah bagian dari usaha.

Mengutip kata kata Professor Setyaningsih, "Tidak ada orang yang bodoh didunia ini. Dan tidak ada orang yang semata mata pintar didunia ini" Gak ada yang tiba tiba didunia ini. Bahkan katan Oprah pun, keberuntungan adalah pertemuan dari usaha dan kesempatan. Disetiap rumus kesuksesan selalu ada kata usaha. Selalu ada kata tekad. Semua orang pintar di Negeri dan Dunia ini, adalah mereka yang memilih untuk tidak menyerah dengan keadaan. 

Bodoh, pintar, mungkin hanyalah wujud dari pilihan seseorang untuk hidupnya: berusaha, atau berlena. Mungkin ada kalanya kita capek dan muak untuk berusaha. Selalu mengharapkan hasil dari setiap usaha kita. Tapi, seperti kutipan dari Buku yang saya baca "Sukses terletak didalam Proses" ketika kamu gak pernah berproses, langsung mengharapkan adanya instanisasi, dimana letak kesuksesanmu? Mungkin sebagian orang selalu berorientasi pada hasil. Tetapi sekali lagi kita harus menerima kenyataan utnuk percaya, proses mu lah yang paling penting. Nikmati segala prosesnya (kata teman saya Anita) nikmati segala jatuh bangun yang kamu alami. Dan jangan pernah lari dari  kenyataan. Jangan pernah merasa kata-kata motivasi adalah hal yang biasa. Sometimes God give His guidance only from a words. 


1 komentar:

  1. Memang betul tidak ada orang bodoh didunia ini.
    orang gila pun masih bisa berpikir dengan pintar.

    Tapi yang membuat saya benci adlah.. kenapa orang pintar selalu gampang menjadi terdepan. sekeras apa pun usaha saya. Saya tidak pernah menjadi nomor satu di hadapannya. apakah ini termasuk dengan perumpaan anda diatas?

    adakah kemungkinan golok yang tumpul jika diasah akan menjadi tajam?

    BalasHapus