Negara Indonesia itu negara konstitusi, dengan Pancasila sebagai Ideologi dan UUD1945 sebagai dasar hukum. Tidak memakai Hukum Islam sebagai dasar hukum di negara ini bukan berati kami tidak mengakui. Readers, kita punya dasar hukum yang sudah disepakati sejak jaman merdeka dahulu kala. disetujui oleh orang yang berjasa memerdekakan Negara ini juga. Kenapa masih ribut tentang konstitusi?! Sedih rasanya membaca salah satu blog ormas Islam yang memprotes pendapat orang-orang yang menjunjung tinggi Pluralisme di Indonesia. Salah ya, memperjuangkan kedamaian? Salah ya, pengen Negaranya menjadi bener bener jadi Bhinneka Tunggal Ika?
Jangan pernah tersinggung kalau ada calon wakil pemimpin Gubernur (#YouKnoWhoIMean) yang membuat statement kalau "Penegak Hukum harus Tunduk Pada Ayat Konstitusi, bukan Ayat Suci". Oom dan Tante yang nulis artikel, mereka itu penegak hukum, bukan ormas penegak agama.
Itu sama saja seperti statement mu yang menanggapi pertanyaan Bapak Calon Wakil Gubernur tadi "Kenapa nggak ngurus Pejabat Islam Yang Korup?" anda menjawab "Memeriksa koruptor adalah tugas aparat, bukan tugas ormas"
Nah, gitu tahu urusan korupsi itu tugas aparat. Tapi anda juga harus tahu, bukan hanya korupsi yang menjadi wewenang aparat. Hal hal seperti persatuan dan kesatuan, Penegakan Hukum, kehidupan Beragama itu pun wewenang mereka. If you know what I mean.
Setiap orang yang menjunjung tinggi Pluralisme dibenci, dan dituduh menyimpang atau kafir. Why? lalu bolehkah saya bertanya, siapkah anda, wahai organisasi masyarakat, hidup untuk menjadi warga negara dan menjalankan kewajiban sebagai warga negara? Karena jujur saja anda semua sudah mendapatkan HAK anda sebagai warga Negara di Negara Indonesia yang memiliki 6 Agama yang berbeda untuk diakui. Yaitu: Hak untuk Mengeluarkan Pendapat, Hak Untuk Hidup, Hak untuk Memeluk Agama Kalian Sendiri, dsb. Jadi salahkah anda jika anda melaksanakan SATU kewajiban yaitu bertoleransi terhadap umat beragama di Negara anda sendiri?
