Minggu, 31 Januari 2010

HWARANG (part 1)

yang suka nonton The Great Queen Seondeok , pasti udah nggak asing lagi sama istilah ini "HWARANG" . apa sih sebenernya HWARANG itu ? kok ya ngganteng2 n perkasa2 gitu ... kita liat yuukk ...



Pada abad ke-4 SM dikenal sebagai masa tiga kerajaan, yaitu Koguryo, Silla, dan Baek Je. Terdapat artefak dari periode ini yang menunjukkan bahwa orang-orang Korea pada masa itu mempraktikkan bentuk kuno dari seni bela diri China yang disebut Kwonbop. Pada akhir abad ke-7 SM, Semenanjung Korea bersatu dibawah kekuasaan Kerajaan Silla.
Kesuksesan Kerajaan Silla sebagian berhubungan dengan kelompok militer mereka. Selama periode itu, kelompok elit pemuda paramiliter yang dikenal dengan nama Hwarang berkembang pesat.


Tujuan utama dari Hwarang adalah untuk mendidik dan mengembangkan pemuda-pemuda golongan atas. Hwarang diorganisasikan dalam skala lokal dengan struktur sosial dan peringkat dan merupakan contoh moralitas dan semangat nasionalisme. Mereka mempelajari nilai-nilai tradisional seperti kehidupan bermasyarakat, persahabatan, saling pengertian melalui latihan seni taktik militer, puisi, musik, dan lainnya. Selama masa peperangan penyatuan Korea, Hwarang merupakan pejuang hebat tidak hanya dalam taktik militer, tapi juga dalam hal bela diri, seperti gulat, Soo Bak-Gi, dan Taekyon (seni bela diri tendangan kuno yang diadaptasi dari permainan).


Hwarang diberikan lima aturan dalam menjalani hidup mereka oleh pendeta Buddhis Won’gwang:
1. Melayani junjungan dengan penuh loyalitas.
2. Melayani orang tua sebagai anak yang berbakti.
3. Menggunakan kejujuran dan kebaikan hati ketika berkomunikasi dengan teman.
4. Menghadapi pertempuran dengan semangat pantang mundur.
5. Jika harus membunuh, harus selektif.

Perdamaian yang terjadi kemudian mengurangi kebutuhan Hwarang sebagai organisasi militer. Selanjutnya Hwarang mulai memfokuskan diri dalam pengembangan seni bela diri.


Semenanjung Korea pada masa itu tidak terancam dari luar secara geografis, tetapi dengan berdirinya Kerajaan Pakje disisi barat dan awal serbuan dari Koguryo dari utara maka Kerjaan Shilla mempersenjatai diri dengan meningkatkan dengan kemampuan seni beladiri yang berkembang saat itu. " Hwarangdo" adalah tipe beladiri dari Shilla yang merupakan asimilasi dari sistem beladiri " Sonbae " dari Koguryo. Anggota - anggota Hwarang berlatih keras dengan semboyannya yang terkenal yaitu bakti kepada orang tua, setia pada negara & bangsa, pantang mundur dlm perang. Kim Yu Sin dan Kim Chun Chu adalah orang - orang yang memberikan sumbangan besar bagi penyatuan 3 kerajaan di Semennajung Korea.

Dalam catatan peristiwa dari Chosun melukiskan kehidupan para Hwarang , sebutan bagi para ksatria yang mempelajari Hwarangdo, para hwarang diseleksi oleh kerajaan , dan setelahnya mereka hidup dan berkumpul dalam kelompok menurut yang mereka pelajari, seperti Subak ( bentuk dari Taekwondo kuno ), bermain pedang, berkuda dan bermain " Sirum" / gulat gaya Korea. Diwaktu damai, hwarang bekerja melayani masyarakat, membantu keadaan darurat dan membangun jalan & benteng, siap mengorbankan hidupnya saat berperang.

Hwarang sangat dipengaruhi oleh disiplin agama Budha, dapat dilihat di Kyonju Museum sangat jelas ditunjukan bahwa seni beladiri ini dipraktekan di kuil - kuil, digambarkan dengan adegan laki - laki yang tampak kuat dalam sikap menyerang dan bertahan dengan tangan kosong. Sikap yang ditampilkan sangat menarik adalah sikap Kumgang Yoksa yang sama dengan sikap pada beladiri Taekwondo sekarang . Ini membuktikan bahwa pada masa kerajaan Shilla " Subak" dan "Taekkyon" tampak / muncul bersamaan , dan keduanya menandakan bahwa teknik - teknik tangan dan kaki tersebut dipakai dalam Taekwondo sekarang ini.

Dalam serial The Great Queen Seondeok, Hwarang adalah sekelompok pemuda pengawal elit kerajaan Shilla. Ada 10 pasukan elite muda Hwarang, yakni:


Il Wyol Seong Do (Matahari dan Bulan cadet) dipimpin Bo Jong
Cheon Ryeong Ing Do (Naga Hijau/Biru) dipimpin Seok Bum adik Chil Sook
Yi Hwa jeong Do (Bunga Persik) dipimpin Deok Chung
Dong Baek Mae Do (Camellia Putih) dipimpin Baek Yui
Bi Cheon Ji Do (Peri Terbang) dipimpin Al Jeong
Hyeon Mu Ji Do (Black Warrior) dipimpin Pil Dan
Hu Guk Seon Do (Penjaga Kerajaan) dipimpin Im Jong
Baek Hu Bo Do (Harimau Putih) dipimpin Dae Nam Bo
Yun Sang In Do (Diatas Awan) dipimpin Seon Yeol
Cheon Si Hwon Do (Celestial City) dipimpin Wang Yon

(*) warna pada huruf sesuai warna pada lambang resimennya



Kim Yu Shin dan Deok Man adalah resimen tambahan terbaru yang dibentuk oleh Putri CheonMyeong sendiri dengan nama Yong Hwa Hyang Do (Pohon Bunga Naga) dipimpin Kim Yu Shin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar